Sedia Payung sebelum Hujan

Jadi akhir-akhir ini sering ujan, mungkin langit lagi marahan sama matahari, jadinya dia nangis gitu seharian. Tapi tenang aja, selama kamu masih menggenggam erat kalimat heroik “Sedia payung sebelum hujan.”, kamu masih bisa menjalani kehidupan ini dengan normal. Walaupun kenyataanya lebih banyak yang pake jas hujan daripada payung, atau ikut neduh di depan minimarket dengan alibi beli rokok atau air mineral.

Ngomong-ngomong soal sedia payung sebelum hujan, kayaknya ada banyak hal yang harus kita persiapkan sebelum melakukan sesuatu, sama kayak menyiapkan payung atau jas hujan agar tidak kebasahan. Kayak bohong misalnya. Ada baiknya kita senantiasa menyiapkan alasan atau argumen logis untuk meng-cover kebohongan kamu.

Misalnya kamu diminta jemput pacar kamu jam 2 siang, tapi karena kamu lagi asyik push rank di mobile legend atau lagi twitwar sama akun dari nigeria yang menurut kamu mengasyikan karena kalian twitwar dengan dua bahasa yang berbeda dan kamu bebas ngatain dia sesuka hati dengan perasaan riang gembira, kamu baru bisa jemput dia pukul 3 siang, keesokan harinya.

Tentunya kamu terpaksa harus berbohong, agar tidak dianggap lebih mementingkan akun warrior mobile legend kamu atau orang nigeria tersebut daripada pacar kamu yang sudah dua bulan empat hari manggil kamu dengan sebutan ‘ayah‘. Kamu mungkin akan berbohong kalo kamu kejebak hujan, padahal hujan terakhir turun di tempat kamu itu 9 hari yang lalu. Maka kamu perlu menambahkan kalimat:

Oke, emang di rumahku gak ujan, tapi di daerah lain ujan lagi lebat banget, bunda. Banjir di mana-mana, masa kamu belum liat postingannya lambe turah, sih. Kita harus berempati atas musibah yang menimpa saudara kita kan, bun? Aku harap kamu ngerti dan gak egois.” alay dan lebay tapi melihat panggilan ayah-bunda yang menjadi bukti rasa sayang tak terhingga antara kamu dengan si dia, kemungkinan besar dia bakalan percaya. Dan kamu akan terhindar dari kalimat “Aku mau ngomong sesuatu sama kamu ... ” yang mungkin akan keluar dari bibirnya yang selalu mampu membuat hatimu bergetar tidak karuan, jika kamu naif berkata jujur dan berpikir langit di hidupmu tetap cerah.

Ada banyak antidot untuk berbagai hal yang kemungkinan akan kamu lakukan suatu saat, selain berbohong tentunya. Dan salah-satunya adalah berharap. Untuk setiap harapan yang kamu gantungkan di ujung kening, kamu baiknya selalu menyiapkan diri untuk kecewa nantinya. Kecewa ada karena kamu pernah berharap sebelumnya.

Rasa kecewa bisa datang dari dia yang kamu harapkan menjadi teman berjalan untuk setiap waktu yang sedang kamu tapaki, yang ternyata hanya hadir sekelebat saja, atau dia yang kamu anggap selalu dekat, namun hanya bayangnyalah yang sanggup kamu dekap, dan Ketika mimpi yang kamu tulis berlembar-lembar, hanya menyisakkan sakit ketika kamu mebacanya ulang. But thats ok, sometimes, things don’t work out the way you’d thought they would.

18 tanggapan untuk “Sedia Payung sebelum Hujan

  1. ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ Baru jembut jam 3 siang itupun keesokan harinya. (*Tamvar saja dia, suruh squad jam 500 kali)

    ๐Ÿ˜ƒ sedia payung sebelum hujan
    sedia uang sebelum jajan cimol
    Keinginan memang sumber penderitaaan (kata lagu)

    Meski sering kecewa, nyatanya manusia tak kapok berharap

    Suka

Tinggalkan komentar